'/> Jenis Penelitian Dan Macam Penelitian

Info Populer 2022

Jenis Penelitian Dan Macam Penelitian

Jenis Penelitian Dan Macam Penelitian
Jenis Penelitian Dan Macam Penelitian
Jenis Penelitian dan Macam Penelitian
Penelitian sanggup diklasifikasikan dari aneka macam cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagai menjadi dua macam, yaitu :
1. Penelitian Kuantitatif
Penelitian dengan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika. Pada dasarnya pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan karenanya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Pada umumnya penelitian kuantitatif merupakan penelitian sampel besar.
2. Penelitian Kualitatif
Penelitian dengan pendekatan kualitatif ludang keringh menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika korelasi antar fenomena yang diamati, dengan memakai budi ilmiah. Hal ini bukan berarti bahwa pendekatan kualitatif sama sekali tidak memakai pemberian data kuantitatif akan tetapi penekanannya tidak pada pengujian hipotesis melainkan pada perjuangan menjawaban pertanyaan penelitian melalui cara-cara berfikir formal dan argumentatif. Banyak penelitian kualitatif yang merupakan penelitian sampel kecil.
Bila dilihat dari kedalaman analisisnya, jenis penelitian terbagi atas :
1. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif melaksanakan analisis hanya hingga taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistemik sehingga sanggup ludang keringh simpel untuk dipahami dan disimpulkan. Kesimpulan yang didiberikan selalu terperinci dasar faktualnya sehingga tiruananya selalu sanggup dikembalikan pribadi pada data yang diperoleh. Uraian kesimpulan didasari oleh angka yang diolah tidak secara terlalu dalam. Kebanyakan pengolahan datanya didasarkan pada analisis persentase dan analisis kecenderungan (trend).
2. Penelitian Inferensial
Penelitian inferensial melakukan analisis korelasi antarvariabel dengan pengujian hipotesis. Dengan demikian kesimpulan penelitian jauh melampaui hidangan data kuantitatif saja. Dalam penelitian inferensial kita sanggup berbicara mengenai besarnya peluang kesalahan dalam pengambilan kesimpulan.
Kalau dipandang dari karakteristik persoalan menurut kategori fungsionalnya, penelitian sanggup dikelompokkan menjadi beberapa macam sebagaimana diuraikan oleh Isaac dan Michael (1976) yaitu :
1. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara sistematik dan terpercaya fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan situasi atau kejadian. Data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesis, menciptakan prediksi, maupun mempelajari implikasi. Contoh penelitian deskriptif yang paling terkenal yaitu penelitian survei.
2. Penelitian Perkembangan
Penelitian perkembangan bertujuan mempelajari teladan dan urutan perkembangan dan / atau perubahan, sejalan dengan berlangsungnya perubahan waktu. Pelaksanaannya sanggup dilakukan secara longitudinal dan sanggup dilakukan secara cross-sectional. Penelitian perkembangan terpusat pada studi mengenai variabel-variabel dan perubahannya dalam periode bulan atau tahun, ddalam perjuangan memperoleh jawabanan atas pertanyaan ibarat " Bagaimanakah teladan pertumbuhan yang terjadi, kecepatan perubahan, arah, urutan, dan faktor-faktor yang berkaitan yang mempengaruhinya?".
Dalam studi longitudinal (mengikuti perkembangan subjek tertentu secara terus menerus) persoalan sampel biasanya menjadi rumit dikarenakan tidak banyak subjek yang sanggup diikuti terus menerus perkembangannya dalam jangka waktu bertahun-tahun. Dalam studi cross-sectional dilibatkan ludang keringh banyak subjek akan tetapi banyaknya faktor yang menghipnotis pertumbuhan yang sanggup dianalisis menjadi ludang keringh terbatas. Akan tetapi studi cross-sectional ludang keringh efisien waktu dan ludang keringh murah biayanya dikarenakan rentang waktu perkembangan yang sebenarnya perlu dipelajari sanggup dipersingkat oleh pengambilan sampel untuk kelompok-kelompok periode waktu tertentu saja dari panjang rentang yang sesungguhnya. Kerumitan memang sanggup timbul dikarenakan sampel pada masing-masing kelompok periode usia yang dijadikan sampel sangat mungkin tidak betul-betul komparabel (layak dibandingkan).
3. Studi Kasus dan Penelitian Lapangan
Tujuan studi kasus dan penelitian lapangan yaitu mempelajari secara intensif latar belakang, status terakhir, dan interaksi lingkungan yang terjadi pada suatu satuan sosial ibarat individu, kelompok, lembaga, atau komunitas.
Studi kasus merupakan penyelidikan mendalam mengenai suatu unit sosial sedemikian rupa sehingga menghasilkan citra yang terorganisasikan dengan baik dan komplit mengenai unit sosial tersebut. Cakupan studi kasus sanggup mencakup keseluruhan siklus kehidupan atau sanggup pula hanya mencakup segmen-segmen tertentu saja.
4. Penelitian Korelasional
Penelitian hubunganonal bertujuan menyidik sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau ludang keringh variabel lain, menurut koefisien hubungan. Dengan studi hubunganonal peneliti sanggup memperoleh isu mengenai taraf korelasi yang terjadi, bukan mengenai ada-tidaknya tanggapan variabel satu terhadap variabel yang lain
5. Penelitian Kausal-Komparatif
Melalui suatu penelitian kausal-komparatif, korelasi sebab-akibat sanggup diselidiki lewat pengamatan terhadap konsekuensi yang sudah terjadi dan menengok ulang data yang ada untuk menemukan faktor-faktor penyebab yang mungkin terdapat disana. Cara ini sanggup dikatakan berlawanan dengan metode eksperimental yang mengumpulkan data dibawah suatu kondisi yang sangat terkendali.
Pada hakikatnya penelitian kausal-komparatif yaitu "ex post facto", artinya data dikumpulkan sesudah tiruana kejadian yang diperhatikan terjadi. Kemudian peneliti menentukan satu atau ludang keringh tanggapan (variabel dependen) dan menguji data dengan kembali menelusuri waktu, mencari penyebab, melihat hubungan, dan memahami artinya.
6. Penelitian Eksperimental Murni
Penelitian ini murni dilakukan untuk meneliti kemungkinan adanya korelasi sebab-akibat di antara variabel-variabel dengan cara menghadapkan kelompok eksperimental pada beberapa macam kondisi perlakuan dan membandingkan tanggapan (hasil)nya dengan satu atau ludang keringh kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan.
7. Penelitian Eksperimental Semu
Penelitian ini menjiplak kondisi penelitian eksperimental murni semirip mungkin akan tetapi tidak tiruana variabel yang relevan sanggup dikendalikan dan dimanipulasi. Peneliti harus menyadari betul keterbatasan penelitian ini dan seberapa jauh validitas internal dan eksternalnya.
Karena pengendalian dan manipulasi tidak sepenuhnya berada ditangan peneliti maka ciri unik penelitian ini yaitu adanya metode kontrol parsial yang menurut pada identifikasi yang seksama terhadap faktor-faktor yang dicurigai akan menghipnotis validitas internal dan validitas eksternalnya.
Sumber :
Saifuddin Azwar, 2004, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, hal.5-11.  
Advertisement

Iklan Sidebar